Mau membangun Rumah? Membutuhkan desain untuk Perancangan Rumah Anda ? Kami dapat membantu anda untuk mendesain rancangan bangunan yang anda butuhkan.Hubungi kami ( 085101728448 )
Total Tayangan Halaman
Label
Menu
free sms
Waspadai,
Hipertensi Merusak Organ Tubuh Secara Diam-diam
Semakin
pesatnya teknologi dan mordernisasi, dapat mengubah gaya hidup dan pola makan
yang sering tidak disadari berakibat buruk terhadap kesehatan seseorang.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi misalnya, kini tergolong penyakit tidak
menular yang paling banyak diderita masyarakat. Namun, sayangnya tidak semua
orang menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi.
Hal itu,
menurut Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia Prof dr
Suhardjono, karena hipertensi tidak menunjukan gejala. Tidak sedikit orang yang
datang ke dokter baru diketahui mempunyai hipertensi, bahkan banyak juga yang
sudah mengalami komplikasi organ.
Untuk
mengetahui apakah seseorang mengalami hipertensi, tidak bisa diduga-duga begitu
saja, tetapi harus diukur dengan alat pengukur tekanan darah. Tekanan darah
yang normal berkisar antara 120-110/80-70 mmHg. Lebih dari itu, maka kita harus waspada
Karena jika terjadi peningkatan tekanan darah berkepanjangan akan merusak
pembuluh darah di sebagian besar tubuh.
Pada tahap
awal, hipertensi memang tidak menunjukkan gejala, tetapi jika tekanan darahnya
mencapai 250, bisa menimbulkan gejala seperti kejang dan pandangan kabur. Bagi
seseorang dengan tekanan darah di atas 160 sudah harus minum obat hipertensi.
Dan jika seseorang sudah terkena hipertensi, seumur hidupnya harus minum obat.
Jika tidak minum obat secara teratur maka hipertensinya tidak terkontrol dan
akan berakibat buruk bagi kesehatan dirinya.
Organ tubuh
seperti ginjal, jantung dapat rusak akibat hipertensi yang tidak diobati dengan
benar, Bayangkan, di dalam ginjal terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang
berfungsi sebagai penyaring produk sisa darah yang harus dikeluarkan . Apabila
pembuluh darah di ginjal rusak, maka kemungkinan aliran darah berhenti membuang
limbah dan cairan esktra dari tubuh. Jika cairan melimpah dalam pembuluh darah,
maka dapat meningkatkan tekanan darah. “Tekanan darah yang begitu hebat dapat
merusak dinding-dinding pembuluh darah dan juga bisa merusak jantung,” kata
Prof Suhardjono.
Melihat risiko
yang tinggi itu, sangatlah “miris” jika hanya sedikit saja orang yang
mengabaikan kesehatannya. Saat ini prevalensi hipertensi di Indonesia 31,7 persen atau
sepertiga penduduk Indoneisa, sekitar 50 juta lebih penduduk menderita
hipertensi. Dari jumlah itu, 50 persennya tidak mengetahui dirinya
hipertensi.Sedangkan dari 50 persen yang tahu menderita hipertensi, separuhnya
tidak minum obat. “Dan parahnya lagi, dari 50 persen yang minum obat itu, hanya
separuhnya yang minum obat secara teratur. Ini jadi masalah,” ungkap Prof Suhardjono
Perlu
upaya prevensi
Meskipun penderita hipertensi harus minum obat seumur hidupnya, tetapi kualitas
hidupnya masih dijaga dengan mengatur pola makan dan gaya hidup sehaat.
Sementara untuk mencegah agar kita terhindar dari risiko hipertensi, maka sejak
dini sudah menjalani hidup sehat, antara lain, kurangi konsumsi garam, tidak
merokok, olah raga fisik minimal 30 menit sehari, dan perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
Semakin
pesatnya teknologi dan mordernisasi, dapat mengubah gaya hidup dan pola makan
yang sering tidak disadari berakibat buruk terhadap kesehatan seseorang.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi misalnya, kini tergolong penyakit tidak
menular yang paling banyak diderita masyarakat. Namun, sayangnya tidak semua orang
menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi.
Hal itu,
menurut Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia Prof dr Suhardjono, karena
hipertensi tidak menunjukan gejala. Tidak sedikit orang yang datang ke dokter
baru diketahui mempunyai hipertensi, bahkan banyak juga yang sudah mengalami
komplikasi organ.
Untuk
mengetahui apakah seseorang mengalami hipertensi, tidak bisa diduga-duga begitu
saja, tetapi harus diukur dengan alat pengukur tekanan darah. Tekanan darah
yang normal berkisar antara 120-110/80-70 mmHg. Lebih dari itu, maka kita harus
waspada Karena jika terjadi peningkatan tekanan darah berkepanjangan akan
merusak pembuluh darah di sebagian besar tubuh.
Pada tahap
awal, hipertensi memang tidak menunjukkan gejala, tetapi jika tekanan darahnya
mencapai 250, bisa menimbulkan gejala seperti kejang dan pandangan kabur. Bagi
seseorang dengan tekanan darah di atas 160 sudah harus minum obat hipertensi.
Dan jika seseorang sudah terkena hipertensi, seumur hidupnya harus minum obat.
Jika tidak minum obat secara teratur maka hipertensinya tidak terkontrol dan
akan berakibat buruk bagi kesehatan dirinya.
Organ tubuh
seperti ginjal, jantung dapat rusak akibat hipertensi yang tidak diobati dengan
benar, Bayangkan, di dalam ginjal terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang
berfungsi sebagai penyaring produk sisa darah yang harus dikeluarkan . Apabila
pembuluh darah di ginjal rusak, maka kemungkinan aliran darah berhenti membuang
limbah dan cairan esktra dari tubuh. Jika cairan melimpah dalam pembuluh darah,
maka dapat meningkatkan tekanan darah. “Tekanan darah yang begitu hebat dapat
merusak dinding-dinding pembuluh darah dan juga bisa merusak jantung,” kata
Prof Suhardjono.
Melihat risiko
yang tinggi itu, sangatlah “miris” jika hanya sedikit saja orang yang
mengabaikan kesehatannya. Saat ini prevalensi hipertensi di Indonesia 31,7
persen atau sepertiga penduduk Indoneisa, sekitar 50 juta lebih penduduk
menderita hipertensi. Dari jumlah itu, 50 persennya tidak mengetahui dirinya
hipertensi.Sedangkan dari 50 persen yang tahu menderita hipertensi, separuhnya
tidak minum obat. “Dan parahnya lagi, dari 50 persen yang minum obat itu, hanya
separuhnya yang minum obat secara teratur. Ini jadi masalah,” ungkap Prof
Suhardjono
Perlu
upaya prevensi
Meskipun penderita hipertensi harus minum obat seumur hidupnya, tetapi kualitas
hidupnya masih dijaga dengan mengatur pola makan dan gaya hidup sehaat.
Sementara untuk mencegah agar kita terhindar dari risiko hipertensi, maka sejak
dini sudah menjalani hidup sehat, antara lain, kurangi konsumsi garam, tidak
merokok, olah raga fisik minimal 30 menit sehari, dan perbanyak makan sayur dan
buah-buahan.Semoga info ini dapat menambah wawasan kita wassalam…..
Sumber http://www.bpjs-kesehatan.co.id
0 komentar to "Hipertensi Merusak Organ Tubuh Secara Diam-diam"
Posting Komentar